PENERAPAN PROGRAM CSR (CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY) PADA SUATU PERUSAHAAN
Nama :Yoga Djati Pamungkas
Kelas :1EB02
Npm
:27215244
Mata
Kuliah :Pengantar Bisnis
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan industri dimulai sejak abad ke 18, yakni saat
revolusi industri, semakin hari industri semakin mengalami kemajuan. Majalah
Bussiness Week (edisi 10 Juli 2000) melaporkan bahwa pada tahun 1999 terdapat 100 kekuatan ekonomi terbesar di dunia berada di tangan-tangan
industri global. Secara sederhana industrialisasi didefinisikan sebagai
pembangunan ekonomi melalui transformasi sumber daya dan kuantitas energi yang
digunakan. Dalam kajian
sosiologi, industri adalah bagian dari satu sistem masyarakat yang terintegrasi
bersama unit-unit masyarakat lain dalam satu komunitas. Oleh sebab itu pola
hubungan yang saling mempengaruhi anatara industri dan masyarakat bagaikan dua
sisi mata uang yang tak terpisahkan. Artinya kehadiran industri ditengah-tengah
masayarakat akan mempengaruhi perkembangan masyarakat itu sendiri, baik secara
sosial, ekonomi dan lain-lain. Demikian juga halnya dengan industri, dimana
kelangsungan industri sangat tergantung dari penerimaan masyarakat setempat.
Ilustrasi di atas
menunjukkan bahwa antara industri dan masyarakat terdapat hubungan yang timbal
balik. Oleh karena itu, antara industri dan masyarakat harus menciptakan suatu
bentuk hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Namun pada kenyataannya tidaklah
demikian, banyak terjadi keberadaan industri memberikan dampaknegative pada
kehidupan masyarakat seperti adanya bencana lingkungan dan bencana kemanusiaan
akibat aktivitas eksploitasi migas juga di Sumatera Selatan, menyebabkan
pencemaran sungai maupun sumber air masyarakat oleh minyak mentah, bahkan
lumpur minyak, kebakaran hutan dan kebun, kerusakan ekosistem hingga kematian
manusia. Contoh lain adalah pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh
industri-industri di Surabaya. Pembuangan limbah industri-industri tersebut ke
sungai berdampak pada kehidupan masyarakat. Akibat sungai yang telah tercemari
limbah pabrik, maka kualitas air sumur masyarakat menjadi jelek. Hal ini
membuat masyarakat sering terkena penyakit kulit bila mandi dengan air yang
berasal dari sumur tersebut. Dari bebearapa contoh kasus diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa adanya industri semakin
menyengsarakan masyarakat. Keadaan ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus,
karena akan mengganggu hubungan antara industri dan masyarakat. Padahal,
kemampuan industri untuk beradaptasi dengan masyarakat di sekitarnya menjadi
salah satu prasyarat eksistensi industri (Scehneider; 1993: 107).
Sebuah konsep yang
akhir-akhir ini sering dibicarakan dalam usaha untuk menciptakan hubungan yang
baik antara industri dan masyarakat adalah CSR (Corporate Social
Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. CSR adalah basis
teori tentang perlunya sebuah perusahaan membangun hubungan yang harmonis
dengan masyarakat setempat. Eksistensi CSR di Indonesia mendapatkan perhatian
yang sangat mendalam. Hal tersebut diwujudkan dengan lahirnya Undang-Undang No
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-undang tersebut menegaskan
bahwa tanggungjawab sosial dan lingkungan diwajibkan pada perusahaan-perusahaan
yang bergerak dibidang pengolahan sumber daya alam (ekstraktif). Oleh karena
itu program CSR merupakan salah satu kebijakan dalam pengelolaan perusahaan.
Landasan Teoritik
CSR merupakan strategi
simbiosis antara perusahaan dengan masyarakat dalam mengupayakan kesejahteraan
bersama melalui dedikasi dan peran sosial perusahaan sehingga tercipta
harmonisasi yang saling menguntungkan
Program program yang di
ciptakan oleh csr suatu perusahaan diharapkan dapat memberikan kemandirian bagi
masyarakat untuk dapat berkembang seiring dengan laju nya pertumbuhan
perusahaan. Oleh karena itu program csr yang diterapkan adalah yang
berorientasi kepada community development (comdev)atau pemberdayaan masyarakat
Comdev adalah sebuah
program yang mengaku pada
pembangunan berkelanjutan. comdev adalah bentuk tanggumg jawab sosial
perusahaan yang di landasi oleh motivasi kewarganegaraan dimana di dasari
semangat pencerahan diri dan rekonsiliasi dengan ketertiban sosial. Tujuan nya
adalah untuk mencari dan mengatasi akar masalah. Oleh karena itu comdev
biasanya di arahkan pada proses pemberi kekuasaan,peningkatan kekuasaan atau
penguatan kemampuan para penerima pelayanan (subarto , 2007:110)
PT Petrokimia Gresik merupakan salah satu
pabrik pupuk di Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek
Petrokimia Surabaya. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10
Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan
oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal tersebut
ditetapkan sebagai hari
jadi PT Petrokimia Gresik. PT Petrokimia Gresik
menempati lahan seluas 450 hektar berlokasi di Kecamatan Kebonmas, Kabupaten
Gresik, Propinsi Jawa Timur.
Dengan nilai dasar pengutamaan keselamatan
dan kesehatan serta pelestarian lingkungan di dalam setiap kegiatan
operasional,PT Petrokimia Gresik mengintegrasikan pengelolaan lingkungan dalam
pengelolaan perusahaan secara keseluruhan dengan menerapkan kebijakan berikut:
1. Bertekad selalu memenuhi
peraturan perundangan dan persyaratan lingkungan yang berlaku.
2. Mencegah pencemaran serta
berupaya meminimalkan limbah dengan berbagai cara.
3. Melakukan evaluasi dan kaji
ulang untuk menjamin penerapan pengelolaan lingkungan menuju perbaikan
berkelanjutan.
4. Membina kepekaan, kesadaran
dan kepedulian seluruh karyawan agar dapat ambila bagian di dalam pengelolaan
lingkungan.
5. Mengembangkan kerjasama
dengan pihak terkait untuk lingkungan.
Sebagai salah satu
perusahaan ekstraktif yang memiliki dampak yang tidak sedikit bagi
lingkungannya, PT.Petrokimia Gresik menyadari akan pentingnya penerapan program
CSR dalam kinerja perusahaannya. Sebagai perusahaan BUMN program CSR yang
dilakukan PT. Petrokimia Gresik diberi nama program bina lingkungan.
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan di PT Petrokimia Gresik mengacu pada petunjuk
pelaksanaan yang dibuat oleh Kementerian BUMN dengan surat edarannya No.
SE-443/MBU/2003, tanggal 16 September 2003.
Kegiatan Program Bina
Lingkungan dilaksanakan dengan tujuan memberikan manfaat kepada masyarakat di
wilayah usaha BUMN dalam bentuk bantuan. Dengan demikian diharapkan keberadaan
perusahaan selalu mendapat dukungan dan diterima oleh masyarakat, serta
menumbuhkan rasa ikut memiliki perusahaan.
Implementasi Penerapan Program CSR PT.
Petrokimia Gresik Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Disekitarnya
Program CSR yang
dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik ada beberapa macam, tetapi umumnya
mencakup empat bidang utama, yaitu:
1. Bidang Manusia
Adanya
pemeliharaan terhadap modal manusia (human capital) secara individual, yang
terdiri dari kesehatan, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, kepemimipinan
dan akses terhadap jasa modal manusia.
2. Bidang sosial
Adanya
modal sosial, biaya untuk kebersamaan dan fasilitas kerjasama. Hal ini dapat
dicapai melalui partisipasi secara sistematis dan kekuatan masyarakat sipil
termasuk didalamnya pemerintah, kerjasama antar komuniti, hubungan antar
kelompok dalam masyarakat, pertukaran, toleransi, etika, pertemanan, kejujuran.
3. Bidang lingkungan
Sebagai
sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia dan kepedulian sosial. Manusia harus
belajar untuk tinggal dan hidup dalam keterbatasan lingkungan hidup. Dalam
keberlanjutan lingkungan hidup diartikan sebagai modal alam harus dipelihara.
Menjamin kebutuhan yang dapat dipenuhi bagi generasi masa depan.
4. Bidang ekonomi
Penggunaan modal secara
efisien dan menjamin produktivitas investasi dan pertumbuhan yang wajar dari
seluruh sektor.
Secara garis besar PT.
Petrokimia Gresik membagi dimensi kegiatan CSR pada dua bidang, yaitu social
development yang terdiri dari community involvement dan economic
development, serta evironment. Community involment adalah
kegiatan CSR yang bertujuan untuk menyediakan fasilitas dan prasarana dan untuk
melakukan kegiatan kemitraan dan bina lingkungan. Fasilitas dan sarana yang
disediakan meliputi sarana kerohanian, penidikan, ekonomi, olah raga dan
kesehatan. Sedangkan untuk kegiatan kemitraan dan bina lingkungan terdiri dari
lima bidang, yaitu: (1) Bantuan korban bencana alam; (2) Pendidikan atau
pelatihan; (3) Peningkatan Kesehatan; (4) Pengembangan sarana dn prasarana umum
dan (5) Pengembangan sarana dan prasarana ibadah.
· Pendidikan dan Pelatihan
CSR
yang berorientasi pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas kemandirian masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Peningkatan kapsitas kemandirian dilakukan dengan meningkatkan SDM yang
dimiliki oleh masyarakat. Salah satu usaha untuk meningkatkan SDM adalah
melalui pendidikan dan pelatihan. Beberapa program yang dilakukan PT.
Petrokimia Gresik dalam rangka pemberian pendikan dan pelatihan kepada
masyarakat sekitarnya adalah melalui beberapa kegiatan di bawah ini:
a. Beasiswa
Beasiswa
diberikan pada siswa yang berprestasi pada tingkatan sekolah dasar (SD).
Besiswa diberikan kepada siswa yang berprestasi disekitar wilayah PT.
Petrokimia Gresik. Penerima beasiswa ini adalah siswa yang menduduki peringkat
satu, dua dn tiga. Beasiswa berbentuk pembayaran uang SPP selama satu tahun
yang diberikan setiap semester. Mekanisme penyaluran beasiswa bekerjasama
dengan dins pendidikan Gresik. Daftar penerima besiswa berdasarkan usulan dari
dinas pendidikan, sedangkan untuk penyalurannya diserahkan pada sekolah
masing-masing.
b. Bantuan sarana dan
prasarana pendidikan
PT.
Petrokimia Gresik juga memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada
sekolah-sekolah yang ada disekitarnya. Pemberian bantuan tersebut bertujuan
untuk membantu kelancaran program belajar mengajar. Di desa Roomo sekolah yang
mendapatkan bantuan sarana dn prasarana pendidikan adalah SDN Roomo dan MI
Fithul Ulum. Bantuan berupa pemberian buku tulis dan rak buku. Murid-murid
disekolah tersebut masing-masing mendapatkan lima buah buku tulis.
c. Bantuan pendidikan
bagi anak yatim
Selain
bantuan beasiswa berprestasi, PT. Petrokimia Gresik juga memberikan bantuan
pendidikan bagi anak yatim. Bantuan ini diberikan kepada seluruh anak yatim,
khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu disekitar wilayah PT.
Petrokimia Gresik. Dalam penyaluran bantuan ini perusahaan bekerjasama dengan
aparat desa setempat. Bantuan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, khususnya
pada saat hari ulang tahun PT. Petrokimia Gresik.
d. Perpustakaan desa
PT.
Petrokimia Gresik membangun sebuah perpustakaan desa bagi masyarakat yang ada disekitarnya.
Seluruh buku-buku dan fasilitas perpustakaan tersebut dibiayai oleh PT.
Petrokimia Gresik. Perpustakaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat
baca dan pengetahuan masyarakat. Tahun 2005 PT. Petrokimia Gresik membangun
perpustakaan di desa Lumpur dan Roomo.
e. Pelatihan
PT.
Petrokimia Gresik mengadakan berbagai macam pelatihan bagi masyarakat
sekitarnya. Pelatihan-pelatihan tersebut terdiri dari beberapa bidang, antara
lain bidang operator industri, bidang mekanik, bidaang listrik dan instrumen,
bidang perbengkelan dan bidang pemasaran. Pemilihan jenis bidang pelatihan
ditentukan oleh perusahaan berdasarkan kebutuhan pasar. Pelatihan tersebut
bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang ahli dan terampil agar siap dalam
menghadapi dunia kerja. Sasaran pelatihan tersabut adalah pelajar putus sekolah
yang belum mendapat pekerjaan yang berada di wilayah Gresik dan sekitarnya
(Lamongan, Bojonegoro dan Babat). Pelaksana program tersebut adalah Biro Diklat
(Pendidikan dan Pelatihan) PT. Petrokimia Gresik. Pelatihan tersebut tidak
banyak diikuti oleh warga yang ada di desa Roomo dan Lumpur. Ada dua faktor
mengapa hal itu terjadi.
Pertama, warga di dua desa
tersebut tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti pelatihan tersebut. Sebelum
mengikuti pelatihan tersebut, peserta harus dapat melewati serangkaian tes.
Mulai dari proses pendaftaran, seleksi awal hingga seleksi akhir. Kedua, kurangnya
minat masyarakat terhadap bidang-bidang pelatihan tersebut. Di desa Lumpur saat
diadakan pelatihan perbengkelan tidak banyak warga yang mendaftar, sebab mereka
tidak berminat. Warga desa Lumpur lebih menginginkan pelatihan pengolahan ikan
atau kerajinan hasil laut daripada pelatihan perbengkelan. Hal ini didasarkan
pada potensi lokal masyarakat desa Lumpur yang merupakan wilayah pesisir.
Pemberdayaan masyarakat harus mengacu pada potensi lokal yang dimiliki,
sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Di desa Roomo pernah diaakan
pelatihan komputer bagi pengurus karang taruna.
Tabel
Penerimaan
Bantuan Bidang Pendidikan
Jenis Bantuan
|
Penerimaan Total
|
||||||||
Selalu
|
Kadang-kadang
|
Tidak Pernah
|
|||||||
F
|
P
|
F
|
P
|
F
|
P
|
F
|
P
|
||
Beasiswa
|
4
|
4
|
10
|
10
|
86
|
86
|
100
|
100
|
|
Anak asuh
|
6
|
6
|
-
|
-
|
94
|
94
|
100
|
100
|
|
Alat-alat tulis
|
-
|
-
|
17
|
17
|
83
|
83
|
100
|
100
|
|
Pelatihan keterampilam
|
-
|
-
|
1
|
1
|
99
|
99
|
100
|
100
|
|
Perpustakaan
|
1
|
1
|
99
|
99
|
-
|
-
|
100
|
100
|
Sumber: Q
22, K 42-47
Tabel
di atas menggambarkan tentang pemanfaat bantuan pendidikan PT. Petrokimia
Gresik oleh masyarakat. Tidak semua responden pernah mendapatkan bantuan
pendidikan, semua itu tergantung pada syarat-syarat penerima bantuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
· Peningkatan Kesehatan
Kesehatan
merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kesehatan
merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan
masyarakat tidak hanya dilihat dari tingkat penapatan dan barang-barang yang
dimiliki, melainkan juga dari kondisi jasmani dan rohani yang sehat. CSR yang
diberikan oleh PT. Petrokimia Gresik dalam upaya peningkatan kesehatan
masyarakat disekitarnya dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu pengobatan umum
gratis, khitanan massal dan fogging nyamuk demam berdarah.
a. Pengobatan umum gratis
Pengobatan
gratis dilaksanakan secara rutin setiap satu bulan sekali. Sasaran program ini
adalah warga miskin yang tinggal di desa-desa sekitar perusahaan. Warga miskin
yang ada didata kemudian diberi kartu berobat gratis. Setiap ingin mengikuti
program ini warga wajib menunjukkan kartu tersebut. Program ini memberikan
pemeriksaan dan obat-obatan secara cuma-cuma. Dalam pelaksanaan program ini
perusahaan bekerjasama dengan masyarakat.
b. Khitanan massal
Khitanan
massal adalah salah satu wujud CSR PT. Petrokimia Gresik dalam bidang
kesehatan. Sasaran dari program ini adalah anak-anak dari keluarga miskin.
Program ini dilaksanakan rutin setiap tahun untuk meramaikan hari ulang
tahun perusahaan.
c. Fogging nyamuk
demam berdarah
Program
ini bertujuan untuk mencegah meluasnya penyakit demam berdarah di masyarakat.
Pelaksanaan program ini bergantung pada permintaan masyarakat. Masyarakat
menyerahkan proposal permohonan kegiatan tersebut kepada perusahaan. Bila
perusahaan menyetujui, maka program dapat dilaksanakan.
Tabel
Bantuan
Bidang Kesehatan
Jenis Bantuan
|
Keterangan
|
Total
|
|||||||
Selalu
|
Kadang-kadang
|
Tidak Pernah
|
|||||||
F
|
P
|
F
|
P
|
F
|
P
|
F
|
P
|
||
Pengobatan umum gratis
|
28
|
28
|
28
|
28
|
44
|
44
|
100
|
100
|
|
Khitanan Massal
|
-
|
-
|
16
|
16
|
84
|
84
|
100
|
100
|
|
Fogging
|
3
|
3
|
5
|
5
|
92
|
92
|
100
|
100
|
|
Sumber: Q
27, K 69-73
Tabel
di atas menunjukkan macam-macam progrm CSR bidang kesehatan yang pernah
diterima masyaraakat. Berdasarkan dapat tabel tersebut diketahui bahwa program
CSR dalam bidang kesehatan yang paling banyak didapatkan oleh masyarakat adalah
adalah pengobatan umum gratis.
· Pengembangan sarana dan
prasarana
CSR
PT. Petrokimia Gresik dalam bidang pengembangan sarana dan prasarana umum
merupakan wujud CSR dalam bidang fisik. CSR dalam bidang fisik ini bersifat
kolektif, artinya pemanfaatan program tersebut tidak bersifat individual.
Program ini berorientasi pada pembangunan desa. Pengembangan sarana dan
prasarana umum yang pernah dilaksanakan di desa Roomo antara lain, pembangunan
lapangan volly, renovasi balai desa dan pavingisasi jalan desa. Sedangkan yang
pernah diadakan di desa Lumpur antara lain, pembangunan lapangan volly,
pembangunan gapura Balai Gede, pembangunan Balai Gede dan Pembangunan Balai
Purbo.
Selain
pengembaangan sarana dan prasarana umum, perusahaan juga memperikan bantuan
kepada penyediaan sarana dan prasarana ibadah. Desa Romoo pernah menerima
bantuan sarana dan prasarana ibadah berupa bantuan ongkos naik haji bagi tokoh
masyarakat desa setempat, pembangunan masjid Al Mabrur dan Nurul Huda dan
bantuan hewan kurban. Sedangkan untuk desa Lumpur bantuan yang pernah diterima
antara lain, bantuan ongkos naik haji bagi tokoh masyarakat desa setempat,
pembangunan langgar Gede dan bantuan hewan kurban.
· Bantuan ekonomi
Bantuan
ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi ekonomi yang
dimiliki oleh masyarakat. Untuk mengetahui pelaksanaan CSR PT.Petrokimia Gresik
dibidang ekonomi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
Bantuan Bidang Ekonomi
Jenis Bantuan
|
Keterangan
|
Total
|
|||||||
Selalu
|
Kadang-kadang
|
Tidak Peernah
|
|||||||
F
|
P
|
F
|
P
|
F
|
P
|
F
|
P
|
||
Pengembangan usaha
|
-
|
-
|
4
|
4
|
96
|
96
|
100
|
100
|
|
Bantuan sembako
|
19
|
19
|
27
|
27
|
54
|
54
|
100
|
100
|
|
Pinjaman modal usaha
|
-
|
-
|
5
|
5
|
95
|
95
|
100
|
100
|
|
Pemberian sarana usaha
|
-
|
-
|
3
|
3
|
97
|
97
|
100
|
100
|
|
Lainnya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
96
|
96
|
100
|
100
|
|
Sumber: Q
32, K 92-96
Berdasarkan
tabel diatas dapat diketahui bahwa bantuan dibidang ekonomi yang banyak
diterima masyarakat adalah bantuan sembako. Pemberian sembako rutin dilakukan
dalam satu tahun dua kali, yaitu pada saat bulan ramadhan dan HUT PT.Petrokimia
Gresik. Bantuan sembako diprioritaskan untuk warga miski. Paket sembako berupa
beras 5kg, gula 1kg dan minyak goreng 1liter.
Pelaksanaan
program CSR PT. Petrokimia Gresik di bidang ekonomi dilakukan oleh Biro
KBL dan BMT Nurul Jannah. Secara garis besar ada dua program yang dijalankan
oleh Biro KBL, yaitu program kemitraan yang bersifat pijaman dan program bina
lingkungan yang bersifat hibah. Program kemitraan bertujuan untuk membina
pengusaha kecil, sedangkan program bina lingkungan bertujuan untuk memberikan
kontribusi sosial kepada masyarakat sekitar.
Bentuk-bentuk
program kemitraan antara lain berupa pinjaman modal kerja dan investasi. Selain
itu juga ada pinjaman khusus yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan usaha
kurang dari satu tahun. Selain itu juga diberikan pelatihan pemasaran kepada
pengusaha yang menjadi mitra binaan. Ada lima sektor yang menjadi mitra binaan,
yaitu bidang pertanian, peternakan, perdagangan, industri dan jasa. Wilayah
binaan mencakup lima daerah, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTB dan Yogyakarta.
Khusus untuk wilayah Gresik yang mrnjadi mitra binaan adalah pedagang yang
menjual bahan-bahan pertanian ( pupuk, pestisida) dan pengusaha pelelangan
ikan.
Pengusaha
yang ingin menjadi mitra binaan harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Kriteria tersebut sesuai dengan yang dicantumkan di peraturan menteri BUMN.
Pembayaran pinjaman tersebut dilakukan dengan syarat bagi hasil antara mitra
binaan dan perusahaan. Pembagian hasil mulai dari 10% hingga 50%. Program
kemitraan yang dilakukan di desa Lumpur antara lain membina pengusaha ikan dan
pengerajin songkok. Selain itu juga memberi bantuan kepada nelayan, berupa
pinjaman berbentuk peralatan, seperti jaring dan motor tempel. Sedangkan yang
dilakukan di desa Roomo adalah membina ibu-ibu PKK yang bergerak di industri
pembuatan masker untuk pabrik.
Pemberdayaan
ekonomi selain dilakukan oleh Biro KBL juga dilakukan oleh koperasi BMT (Baitul
Maal Wat Tamwil) Nurul Jannah. BMT Nurul Jannah merupakan salah satu unit pelaksana
kegiatan CSR PT. Petrokimia Gresik. Program-program CSR yang dilaksanakan oleh
BMT Nurul Jannah tidak terbatas pada CSR di bidang ekonomi semata, tapi juga
pada bidang-bidang CSR yang lain. Program-program yang dilakukan antara lain:
a. Bidang Sosial
Bidang sosial
terdiri dari bantuan kepada fakir miskin, anak yatim, pinjaman tanpa bagi hasil
yang diberikan kepada pengusaha dhuafa yang dipercayakan pengelolaannya kepada
lembaga sosial dan keagamaan.
b. Bidang Pendidikan
Bentuk
bantuan bidang pendidikan antara lain pemberian beasiswa kepada anak keluarga
miskin, mulai dari tingkatan SD hingga PT (perguruan tinggi).Khusus untuk beasiswa
perguruan tinggi hanya diberikan kepada yang berprestasi saja. Selain beasiswa
bantuan bidang pendidikan adalah pemberian tali asih dan pelatihan kepada
guru-guru TPQ (Taman Pendidikan AL-Qur’an).
c. Bidang Keagamaan
Bantuan
bidang keagamaan yang diberikan berkaitan dengan masalah dakwah. Bentuk program
antara lain pelatihan sosialisasi zakat, seminar dan diskusi tentang zakat,
pawai zakat dan membantu kegiatan dakwah lembaga lain. Bentuk lain bantuan
bidang keagamaan adalah pembangunan masjid dan pondok perantren. Bantuan
tidak berupa fresh money tetapi berupa bahan-bahan material
bangunan.
d. Bidang Ekonomi
Bantuan
bidang ekonomi berupa pinjaman pada pengusaha kecil yang ada di wilayah sekitar
perusahaan. Besarnya pinjaman mulai dari Rp. 100.000- Rp. 50.000.000. sistem
pembayaran dilakukan dengan cara bagi hasil yaitu 70% untuk pengusaha dan 30%
untuk koperasi, sedangkan pembayarannya dilakukan setiap bulan. Prosedur
peminjaman antara lain harus melalui wawancara profil pemohon pinjaman, harus
punya usaha yang telah berjalan satu tahun dan ada agunan yang berupa BPKB dan
sertifikat rumah.
· Program Lingkungan
Program
CSR PT. Petrokimia Grsik bidang lingkungan disebut sebagaienviroment
protection. PT. Petrokimia Gresik sadar bahwa aktivitas produksinya
berdampak pada kelestarian lingkungan yang ada disekitarnya. Limbah yang
dihasilkan seringkali merugikan masyarakat sekitarnya. Beberapa dampak dari
limbah yang dihasilkan akibat aktivitas produksi lingkungannya adalah
pencemaran areal tambak milik warga, asap yang mengganggu pernapasan warga dan
bau yang menyengat.
Kelestarian
lingkungan merupakan salah satu aspek yang mendukung eksistensi perusahaan
ditengah-tengah masyarakat. Ketidakpedulian perusahaan terhadap kelestarian
lingkungan disekitarnya dapat menimbulkan konfik antara perusahaan dan masyarakat.
Ini juga terjadi pada PT. Petrokimia Gresik, tahun 2007 perusahaan pernah
didemo warga desa Roomo. Demo tersebut dilatarbelakangi oleh sikap PT.
Petrokimia Gresik yang tidak dapat mengatasi masalah pengolahan limbah,
sehingga menggangu kehidupan masyarakat. Sesak nafas dan sakit kepala adalah
gangguan yang sering diderita oleh warg akibat pencemaran lingkungan dari
limbah PT. Petrokimia Gresik.
Environment
Protection terdiri
atas tiga program utama, yaitu program penghijauan, program kebersihan dan
program kesiap siagaan darurat.
a. Program penghijauan
Program penghijauan
bertujuan untuk merehabilitsasi keruskan lingkungan yang terjdi disekitar
wilyah PT. Petrokimia Gresik. Program penghijaun dilakukan melalui penanman
mangrove, penanaman green belt dan bantuan untuk masyarakat
sekitar. Tahun 2007 PT. Petrokimia Gresik memberikan bantuan masing-masing 500
bibit mangga kepada masyarakat yang ada di desa Roomo dan Lumpur.
b. Program kebersihan
Program
ini bertujuan untuk menciptakan kebersihan di lingkungan sekitar PT. Petrokimia
Gresi. Program ini berupa pemberian alat-alat kebersihan seperti bak sampah dan
kereta sampah kepada masyarakat. Masyarakat desa Roomo dn Lumpur menerima
bantuan bak sampah pada tahun 2007.
c. Program kesiap siagaan
darurat.
Program
ini bertujuan untuk mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat, khusnya yang
berkitan dengan kecelakaan kerja. Perwujudan program ini dapat dilihat dari
adanya sistem dan prosedur, pelatihan dan kelengkapan penunjang untuk
menghadapi keadaan darurat.
Pedoman pokok pelaksanaan
CSR di PT. Petrokimia Gresik bersumber pada Kepurusan Menteri BUMN No 05 Tahun
2007 tentang Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN.
Dalam memberikan bantuannya, Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan PT.Petrokimia
Gresik membagi dalam dua program utama, berdasarkan tempat atau pelaksanaan
kegiatan CSR. Pertama, program perusahaan (senttralisasi). Pada program
sentralisasi perusahaan sebagai tempat dan pelaksana utam kegiatan CSR, yang
dapat diikuti serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum, tidak terbatas
pada administrasi wilayah desa. Dalam prosenya, perusahaan bisa bekerja sama
dengan pihak lain untuk melaksanakan programnya. Selain itu, program ini dapat
dirasakan melalui pemberiaan bantuan kepada pihak lain.
Kedua, program
desa/kelurahan (desentarlisasi). Pada program desentralisasi tempat pelaksanaan
program CSR bukan di perusahaan, tetapi di desa/kelurahan yang ada disekitar
PT.Petrokimia Gresik. Perusahaan hanya sebagai fasilitator/pendukung saja.
Perusahaan hanya memberi bantuan materiil untuk membiayai program, sedangkan
sebagai perencana dan pelaksana program adalah masyarakat itu sendiri. Selain
sebagai pendukung, perusahaan berfungsi sebagai pengawas jalannya program
tersebut. Dalam program ini perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak lain
seperti LSM, organisasi masyarakat yang ada di wilayah desa tersebut.
Pada dasarnya CSR yang
baik adalah yang berbasis pada kebutuhan lokal masyarakat. Untuk itu masyarakat
harus terlibat aktif dalam pelaksanaan program CSR mulai dari tahap awal hingga
tahap akhir. Sebelum melaksanakan program CSR, perusahaan perlu melakukan social
mapping untuk mengetahui potensi masyarakat yang ada disekitarnya.
Setelah itu perusahaan mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk mengetahui
aspirasi masyarakat, kegiatan ini biasa disebut dengan public
consultation. Untuk program CSR PT. Petrokimia Gresik, banyak program
yang direncanakan oleh perusahaan, masyarakat tinggal terima jadi.
Program-program tersebut antara lain beasiswa, anak asuh, pengobatan gratis,
khitanan massal, kemitraan dan lain sebagainya. Sedangkan program-program
dibidang lingkungan, masyarakat lebih banyak terlibat dalam proses
perncanaannya.
Tetapi dalam proses
pelaksanaan program, perusahaan bekerjasama dengan pihak lain, misalnya
dengan aparat desa, LSM, organisasi sosial yang ada disekitar perusahaan.
Misalnya, dalam menerapkan program pengobatan gratis dan pembagian perusahaan
bekerjasama dengan aparat desa. Aparat desa membantu perusahaan dalam menentukan
target penerima bantuan. Sedangkan untuk program beasiswa, perusahaaan
bekerjasama denga dinas pendidikan kabupaten. Pihak dinas yang menentukan siapa
saja yang berhak menerima beasiswa, perusahaan tinggal memberikan dana.
Program CSR di bidang
lingkungan, seperti pembangunan gapura, jalan, penghijauan dan lain sebagainya
baru dilaksanakan jika ada usulan masyarakat. Masyarakat sebagai perencana
program mengajukan proposal kepada perusahaan. Setelah proposal tersebut
disetujiu, maka kegiatan tersebut baru berjalan, perusahaan hanya membantu
secara materiil dan bertugas sebagai pengawas kegiatan. Tahapperencana dan
pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh masyrakat itu sendiri.
Berbagai macam
penerapan program CSR PT. Petrokimia Gresik menjaadi bermanfaat bagi masyarakat
sekitarnya, khususnya bagi masyarakat miskin. Masyarakat miskin merasa terbantu
dengan adanya program CSR dari perusahaan. Mereka merasa bisa dibantu memenuhi
kebutuhan dasarnya, misalnya melalui program bantuan sembako, beasiswa dan
pengobtan gratis. Program-program tersebut dapat membantu masyarakat miskin
dalam rangka memenuhi tiga kebutuhan dasarnya, konsumsi, pendidikan dan
kesehatan. Kondisi yang menunjukkan kegunaan program CSR PT. Petrokimia Gresik
bagi masyarakat disekitarnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel
Kegunaan
Bantuan PT. Petrokimia Gresik
Kegunaan Bantuan
|
Frekuensi
|
Persentase
|
Sangat berguna
Berguna
Biasa saja
Sangat tidak berguna
|
11
51
21
17
|
11
51
21
17
|
Total
|
100
|
100
|
Sumber: Q
42, K 49
Berdasarkan tabel di atas
dapat diketahui bahwa separuh responden (51%) merasa bahwa bantuan dari
perusahaan bermanfaat bagi dirinya. Mereka berharap perusahaan akan tetap
memberi bantuan. Sedangkan bagi 17% responden bantuan yang diberikan PT.
Petrokimia Gresik sangat tidak bermanfaat. Pendaapat ini dikarenakan mereka
tidak pernah menerima bantuan jadi mereka tidak bisa merasakan manfaatnya.
Pemberdayaan Masyarakat PT.Petrokimia
Gresik: Antara Idealita dan Realita
Konsep pemberdayaan
masyarakat di daerah industri sendiri, dapat dilihat dari tiga aspek. Pertama,
pemberdayaan dengan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat lokal berkembang. Kedua, pemberdayaan untuk memperkuat
potensi ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat lokal di daerah industri. Untuk
memperkuat potensi ini, upaya utama adalah peningkatan taraf pendidikan dan
derajat kesehatan serta akses terhadap sumber-sumber ekonomi seperti modal,
teknologi, informasi, lapangan kerja, dan pasar. Ketiga,
pemberdayaan melalui pengembangan ekonomi rakyat dengan cara melindungi dan
mencegah terjadinya kesenjangan dan ketidakseimbangan, serta menciptakan
kebersamaan dan kemitraan antara yang sudah maju dan belum berkembang.
Program pemberdayaan yang
dilakukan oleh PT.Petrokimia Gresik secara umum terdiri dari tiga bidang, yaitu economic
development, social development danenvironmental protection.
Pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu
program kemitraan, percontohan usaha tani dan program kewirausahaan.
Pemberadaayan masyarakat dibidang sosial dilakukan dalam dua bentuk, yaitu
melalui pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan PT.Petrokimia Gresik
memberikan bantuan beasiswa bagi siswa berprestasi dan anak asuh bagi yatim
piatu. Selain itu perusahaan juga memberikan bantuan buku tulis kepada
siswa-siswa SD yang ada disekitarnya dan perpustakaan desa. Pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan dilakukan melalui pemberian pengobatan gratis
kepada masyarakat disekitarnya, juga melaui pemberian fogging nyamuk
demam berdarah. Sedangkan pemberdayaan masyrakat dibidang lingkungan dilakukan
melalui pemberian bantuan pembangunan sarana dan prasarana jga melalui program
penghijauan.
Bagi para nelayan, PT.
Petrokimia Gresik memberikan bantuan berupa motor tempel, agar hasil tangkapan
nelayan lebih maksimal. Di desa Roomo perusahaan membantu ibu-ibu PKK untuk
bisa mengembangkan usaha masker pabrik yang telah dijalankan. Bantuan berupa
pemberian modal dan pelatihan pemasaran.
Pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik memang telah sesuai dengan konsep
pemberdayaan masyarakat secara teoritik. Artinya program-program yang diusung
PT. Petrokimia Gresik dalam memberdayakan masyarakat disekitarnya memang sudah
sangat ideal, namun tidak demikian dalam tataran pelaksanaan. Hal ini terjadi
karena kurangnya komunikasi langsung antara perusahaan dan masyarakat. Selama
ini dalam pelaksanaan program CSR, perusahaan lebih sering berkomunikasi dengan
aparat desa. Kepentingan aparat desa dan masyarakat seringkali berbeda,
sehingga program-program CSR yang dijalankan lebih banyak mengakomodir
kepentingan aparat desa.
Pengutan potensi lokal
merupakan titik utama dalam pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang
bermatapencaharian sebagai nelayan diberi bantuan peralatan nelayan, berupa
jaring dan motor tempel. Program ini sudah bagus, tetapi menjadi kurang
berhasil karena tidak tepat sasaran. Program ini tidak dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat secara luas, karena hanya diberikan oleh pihak-pihak tertentu.
Nelayan yang menerima bantuan ini adalah yang mempunyai perahu dan tergolong
sejahterah. Tujuan program pemberdayaan adalah meningkatkan potensi masyarakat
yang belum berkembang, maka lebih tepat bila program tersebut diprioritaskan
untuk masyarakat yang kurang mampu.
Berawal dari kondisi yang
ada dilapangan, ada beberapa program yang dapat dikembangkan oleh PT.
Petrokimia Gresik. Pertama, pemberdayaan bagi nelayan dapat
dilakukan melalui kredit pada nelayan yang tidak mempunyai perahu. Selain
bantuan kredit untuk pembelian perahu, nelayan juga diberikan pelatihan
pengolahan ikan agar hasil penjualan mereka meningkat.
Kedua, pemberdayaan dibidang
kewirausahaan. PT. Petrokimia Gresik memang telah memberikan kemitraan bagi
para pengusaha, tetapi ini tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
masyarakat disekitarnya. Pengusaha yang bisa mengakses program ini adalah yang
sudah tergolong sukses. Sedangkan masyarakat yang ingin membuka usaha mulai
dari nol tidak dapat mengaksesnya. Perusahaan dapat memberikan bantuan
kewirausahaan bagi masyarakat yang ingin merintis usaha, karena pada dasarnya
masyarakat mempunyai potensi untuk berwirausaha. Contohnya, di desa Lumpur,
banyak ibu-ibu yang berusaha membuat ikan asin. Usaha tersebut tidak dapat
berkembang karena kekurangan modal dan tidak adanya jaringan pemasaran.
Ketiga, pemberdayaan masyarakat
dilakukan dengan memberikan peatihan yang berbasis soft skill kepada
masyarakat. PT. Petrokimia Gresik melalui program LOLAPIL memang telah
memberikan pelatihan kepada masyarakat, tapi ini belum bisa dimanfaatkan
masyarakat secara keseluruhan. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi,
yaitu karena kapsitas yang dimiliki masyarakat tidak sesuai dengan kriteria
yang diberikan oleh perusahaan dan karena pelatihan yang diberikan juga tidak
sesuai dengan minat masyarakat. Berkaca pada kenyataan ini, maka pelatihan yang
diberikan diutamakan yang sesuai dengan kapasitas dan minat masyarakat.
Berdasarkan prinsip dan
nilai dari pelaksanaan pemberdayaan masyrakat sendiri, pemberdayaan dapat
dikatakan efektif jika telah menyangkut hal-hal berikut (Smith and Frank, 1999:
5-7) ;
o Sebuah usaha dalam waktu
panjang
o Rencana yang baik
o Inklusif dan kesetaraan
o Menyeluruh dan
terintegrasi ke dalam gambar yang besar
o Didukung oleh anggota
komunitas
o Menguntungkan komunitas
o Kaya pengalaman yang
memimpin kepada praktek yang terbaik
Maka berdasarkan landasan
teoritik di atas, apa yang telah dilakukan oleh pihak PT. Petrokimia Gresik
sendiri selama ini, memang dapat dikatakan telah sesuai dengan standar prinsip
dan nilai pemberdayaan masyarakat yang seharusnya, dimana dalam rencana program
pemberdayaan masyarakat selama ini, mereka telah mengedepankan keberlanjutan
dari suatu program untuk masa yang akan datang dan tidak hanya berupa bantuan charity yang
sekali habis dan hanya bersifat sementara. Usaha yang mereka lakukan untuk
membuat berbagai pelatihan kepada masyarakat dapat dikatakan telah melalui
usaha dalam waktu yang tidak sebentar. Hanya saja perusahaan lebih memperluas
kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi pada program tersebut, dengan cara
pemberian pelatihan yang sesuai dengan kapasitas dan potensi yang dimiliki
masyrakat.
Ditinjau dari aspek
kesetaraan, dapat dikatakan bahwa program dari PT. Petrokimia Gresik telah
sesuai dengan prinsip ini, karena sebagaimana dalam salah satu program,
terdapat program dibidang pemberdayaan perempuan yang mungkin selama ini selalu
dikaitkan dengan diskriminasi ketika tidak dilibatkan. Contoh pemberdayaan
masyarakat yang diberikan kepada perempuan adalah yang dilakukan di desa Roomo.
Perempuan (ibu-ibu PKK) diberdayakan melalui program kewirausahaan, yaitu
pembuatan masker pabrik.
Aspek dukungan dari
komunitas juga telah dipenuhi oleh pelaksanaan pemberdayaan masyarakat PT.
Petrokimia Gresik. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang berbentuk
pembangunan sarana dan prasarana memperoleh dukungan dari masyarakat. Program
ini juga menguntungkan bagi masyarakat. Hanya saja program ini juga belum
dapat dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat.
Rekomendasi
Ada beberapa rekomendasi yang dapat
digunakan agar comdev yang dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik menjadi
lebih baik lagi, yaitu:
· Sesuai dengan konsep
pemberdayaan masyarakat, hendaknya usaha yang dilakukan oleh pihak PT.
Petrokimia Gresik dalam rangka memberdayakan masyarakat di sekitarnya adalah
dengan benar-benar mencari dan menggali potensi yag ada dimasyarakat setempat.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat suatu ruang publik yang mana
masyarakat secara bersama-sama dilibatkan, sehingga pihak pelaksana program
bisa menemukenali akar permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, dan
selanjutnya dapat melakukan perencanaan. Begitu juga dalam perencanaan program
yang akan dilaksanakan untuk mereka, masyarakat juga perlu untuk dituntun untuk
dilibatkan.
· Sejauh mungkin, usaha
pemberdayaan masyarakat oleh PT. Petrokimia Gresik ini harus selalu
mengedepankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai pemberdayaan masyarakat yang
sebenarnya, salah satunya adalah harus terintegrasinya prinsip Sustainable
Development dalam semua aspek program pemberdayaan masyarakat, agar
pada akhirnya, Goaldari perusahaan maupun harapan (exspectation) dari
masyarakat, dapat sama-sama tercapai dan terlaksana dengan baik dan benar.
· Pelaksanaan program CSR
yang bertujuan memberdayakan masyarakat seharusnya lebih menyeluruh dan merata,
sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budianta, Eka. 1999. Moral Industri (laporan dan keuangan). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bidimanta, Arif. 2008. Corporate Social Responsibility; Alternatif Bagi Pembangunan Indonesia. Jakarta: ICSD.
---------, 2003. Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development. Jakarta: ICSD.
Dharmawan, A. 1986. Aspek-aspek dalam Sosiologi Industri. Bandung: Binacipta.
Hikmat, Harry. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama.
Kusumawardani, Dian, S.Sos. 2009. Corporate Social Responsibility. Skripsi. Surabaya : Universitas Airlangga.
Schneider, Eugene V. 1993. Sosiologi Industri. Jakarta: Aksara Persada Indonesia.
Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility : From Charity to Sustainability. Jakarta : Salemba Empat.
Suharto, Edi, Phd. 2007. Pekerja Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Bandung : Rafika Adi Tama.
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik : Fascho Publishing.